Rabu, November 12, 2014

PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA


I.          PEMBINAAN PRAMUKA

Sebagai suatu gerakan, semua anggota Gerakan Pramuka semua turut berperan, turut bergerak aktif menjadi pemain dan tidak ada yang menjadi penonton. Di sisi lain sebagai Gerakan Pendidikan, kesemuanya harus mengandung unsur-unsur pendidikan dan tidak melanggar norma-norma pendidikan.

Berbagai ketentuan yang diciptakan maupun segala kegiatan yang dilakukan adalah untuk mendidik anggotannya. Setiap kegiatan mempunyai maksud dan nilai-nilainya sendiri yang sering tidak dimengerti orang luar.

Membina berarti memberi arah dan bimbingan, yang dilakukan oleh Pembina secara terus menerus. Pembinaan merupakan suatu proses yang membutuhkan waktu. Kesemuanya diusahakan ditanamkan melalui latihan-latihan, sehingga kesemuanya tumbuh dari dalam, tidak dari luar dipaksakan. Sesuatu dilakukan karena memang harus dilakukan dan sudah menjadi kebiasaan.

Latihan-latihan yang dilakukan pada hakekatnya dapat dibagi ke dalam empat golongan, yaitu :
a.     Karakter
Watak atau karakter adalah sesuatu yang penting, baik untuk bangsa maupun warga negaranya sebagai individu. Karakter ini akan menentukan jalan hidup seseorang. Bibitnya sudah ada dan tinggi ditumbuhkembangkan. Seorang sarjana pernah mengatakan, “When wealth is lost, nothing is lost. When character is lost, everything is lost.” (Jika kekayaan hilang, tidak ada yang hilang. Jika kesehatan hilang, sesuatu terasa hilang. Jika karakter hilang, segalanya pun hilang dan musnah).

Karakter dilatih melalui Satya dan Darma Pramuka, sistem beregu, tanggungjawab pemimpin, permainan bersama yang dilakukan dengan jujur, berkemah dan sebagainya.
        
b.     Kesehatan dan Kekuatan
Nilai suatu kesehatan yang baik dan kekuatan jasmaniah untuk menikmati hidup adalah tak ternilai. Kita tidak dapat sejahtera bila tidak sehat. Kegiatan di alam bermain di luar, pengembaraan atau hiking akan membuat seseorang sehat dan kuat secara alami dan tidak secara artificial.

c.     Keterampilan dan Kecerdasan
Banyak material pada waktu ini yang terbuang karena pekerjaan yang tidak efisien, disebabkan kurang keterampilan dan kecakapan. Keterampilan dan kecakapan atau kecerdasan ini membuat seseorang akan lebih berguna dalam berbakti kepada sesama. Kegiatan di luar seperti berkemah, pionering, membuat jembatan adalah langkah-langkah untuk membekali diri supaya dapat berguna bagi sesama. Tanda Kecakapan Khusus merupakan usaha untuk merangsang potensi yang terpendam sehingga tersalurkan ke dalam hobi atau keterampilan.

d.     Berbakti kepada sesama
Bila kita telah menjadi warga negara yang sehat dan bahagia dengan tujuan menjadi seorang individu yang baik, maka ia adalah egoistis. Pembentukan karakter, peningkatan kesehatan dan kekuatan adalah untuk membekali diri agar dapat berbakti kepada sesama. Tujuan kepramukaan adalah untuk meningkatkan standar dari warga negara kita di masa datang, terutama dalam karakter dan kesehatan, untuk menggantikan AKU menjadi BAKTI (The aim of Scouting is to improve the standard of our future citizenhood, aspecialy in character and healt to replace self by service).

Jangan dilupakan bahwa proses pendidikan ini harus dilakukan dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

Hal ini merupakan ciri yang esensial, jika tidak ada, maka gerakan ini bukanlah gerakan pendidikan kepramukaan atau kepanduan, walaupun anggota-anggotanya berseragam, memakai tanda pangkat atau kecakapan serta melakukan kegiatan-kegiatan seperti Pramuka.





II.        PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

Pemuda usia Penegak (16-20 tahun) adalah merupakan masa pemuda yang masih berkembang, emosi mudah berubah dan sanggat dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Masa ini merupakan masa mencari identitas diri dengan meniru sikap dan tingkah laku seseorang yang dikaguminya. Ia membutuhkan seseorang yang dapat dipercaya untuk mencurahkan perasaan dan pikiran serta memperoleh keyakinan akan keputusan yang diambilnya.

Usia Pandega (21-25 tahun) sudah harus dipandang sebagai orang dewasa muda. Masa yang telah mengarah pada kematangan dan kemantapan berpikir, sikap serta tindakan yang realistis, kritis dan analistis. Masa yang terpengaruh jiwa pertualang (adventurir) dan keinginan untuk merobak hal-hal yang dinilainya tidak sesuai lagi. Usia ini membutuhkan dukungan yang membesarkan semangat serta menghendaki kejelasan dan keterbukaan dalam segala hal. Usia yang mengarah pada pemikiran mengenai status dalam masyarakat dan ketetapan dalam cita-citanya.

Memperhatikan hal tersebut, jelaslah bahwa masa Pramuka Penegak adalah masa yang labil, sedang masa Pramuka Pandega adalah masa menuju kemantapan. Pengaruh lingkungan sangat besar, mempengaruhi baik buruk dirinya.

Usia tersebut adalah masa seseorang ingin menunjukan kedewasaan dirinya. Oleh karena itu mereka diberi keleluasaan bergerak sendiri. Mereka merencanakan dan melaksanakan aktivitasnya sendiri sehingga merasakan salah benarnya untuk mengetahui jalan mana yang seharusnya ditempuh. Pembina lebih berperan sebagai pendamping, yang menempati posisi lebih sukar. Di satu pihak ia harus mengusahakan agar peserta didik agar para peserta didiknya dapat berkembang maju atas upayanya sendiri dan dilain pihak ia harus ingat bahwa ia bertanggungjawab untuk tercapainya tujuan Gerakan Pramuka sebagi suatu gerakan pendidikan, yang mempunyai aturan main yang khas.


III.       PEMBINAAN GOLONGAN PENEGAK DAN PANDEGA

1.     Rovering To Success
Golongan Pramuka Penegak dimulai tahun 1918, empat tahun kemudian (1992), Baden Powell menulis buku berjudul “Rovering To Success”. Buku ini kemudian disadur oleh Kak. Hs.Mutahar, dengan judul “Mengembara Menuju Bahagia” untuk para pemuda di Indonesia. Baden Powell mengambil ibarat seorang pemuda sedang mencapai citia-citanya, dengan seseorang yang sedang mengayuh kolek (perahu untuk satu orang/canoe) menuju pantai bahagia. Ke mana kolek itu menuju, ada pada orang tersebut. Menurut Baden Powell kelemahan para pemuda adalah mudah terpengaruh oleh orang lain, sehingga terbawa pada hal-hal yang buruk. Ada lima karang yang akan menghalangi jalan koleknya, yaitu :
-          karang Minuman Keras
-          Karang Judi
-          Karang Wanita
-          Karang Munafik (tidak ber-Tuhan)
-          dan Karang Burung Kukuk (terpengaruh pada pertualangan politik).

Jika tidak hanya mengikuti arus saja, maka dapat dipastikan akan kandas di salah satu karang. Kesukaran dan bahaya selalu mengancam sehingga perlu hati-hati dan gembira serta putus asa dalam menempuhnya. Tiap karang akan mempunyai sisi gelap (bila kandas di sana) dan sisi terang (manfaat yang didapat karena dapat menghidarinya). Dengan demikian maka yang menjadu hasil dari latihan kepenegakan dan kepandegaan adalah kemandirian, tidak saja secara ekonomi, tetapi juha dalam bersikap.

2.     Persaudaraan untuk hidup di luar dan bakti
Ungkapan ini dikemukakan oleh Baden Powell untuk menerangkan mengenai golongan Penegak dan Pandega. Kata persaudaraan mengambarkan ikatan dan hubungan yang ada diantara Penegak dan Pandega. Sedangkan hidup di luar menunjukan bagaimana aktivitas itu dilakukan dan bakti menunjukan tujuan dari kegiatan yang dilakukan.

3.     Maksud Latihan
a.     Melanjutkan latihan yang telah diberikan pada golongan Siaga dan Penggalang sesuai usia Penegak atau Pandega.
b.    Mengisi masa muda yang sedang mengenal dirinya, dalam mengembangkan watak dan kekuatan jasmani dan rohani.



c.     Membantu mereka untuk melaksankan Tri Satya dan Dasa Dharma dalam pergaulan sehari-hari, terutama di luar Gerakan Pramuka.

4.     Manfaat yang didapat
a.     Memupuk sikap mandiri
Kepenegakan/kepandegaan adalah latihan ke arah berdikari. Ia dilatih untuk tidak menjadi beban orang lain, bahkan diharapkan dapat sebanyak mungkin menolong orang lain.

b.     Mempuku rasa persaudaraan
Persaudaraan adalah ras bersatu, insaf akan bekerja sama untuk maksud dan cita-cita yang sama.
Ambalan/Racana tidak mengenal saling mencela, melaikan suatu persaudaraan yang saling percaya, tolong menolong dan saling membantu. Dengan demikian dapat menghilangkan “rasa aku” (egoisme) dengan jiwa kebersamaan dan gotong royong.

c.     Mempertebal kepercayaan kepada Tuham dan memupuk rasa cinta lingkungan
Dengan melakukan latihan “hidup di luar” ia diharapkan mampu untuk menguatkan kemauan, tidak lekas putus asa, membangun rasa keindahan dan sekaligus mempertebal kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan belajar hidup “di luar”. Ia akan dapat menghayati makna dan kebesaran ciptaan Tuhan. Kesemuanya akan meneguhkan hati dan kemauan sehingga ia tegar dalam menghadapi kesulitan-kesulitannya.

d.     Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan
Yang diutamakan dalam latihan adalah pembinaan jiwa dan mental. Dengan mengikuti latihan tersebut, ia telah melakukan suatu “Pendidikan diri sendiri” dengan jalan saling tukar menukar dan menambah pengetahuan serta pengalaman masing-masing.

e.     Menentukan sikap hidup
Dengan bergabung dengan golongan Penegak/Pandega, ini berarti telah menyanggupi, memilik dan menentukan cara dan sikap hidup yang diamalkan Penegak/Pandega.
Segala secara latihan dan pekerjaan yang dilakukan diarahkan untuk meningkatkan mutu pribadi yang berguna. Tri Satya dan Dasa Dharma tidak lagi menjadi ucapan mulut, melainkan diwujudkan dalam tindakan.

5.     Dengan demikian, jelaslah bahwa seorang Penegak/Pandega dibina untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Sikap dan perilaku senantiasa diarahkan pada:
a.     Persiapan menghadapi kehidupan yang sebenarnya sebagai seorang yang dewasa.
b.    Menghayati makna hidup yang sesungguhnya, yaitu memperoleh kebahagian dengan jalan membuat orang lain bahagia.

Pribadi-pribadi yang mandiri, di tengah berbagai pengaruh yang kerap kali negatif. Itulah yang diharapkan. Sebab merekalah yang diharapkan oleh negaranya dan serta bangsanya.

IV.      PETA PERJALANAN

1.     Peta perjalanan bakti Pramuka Penegak/Pandega adalah jenjang-jenjang yang ditempuh oleh seorang pemuda selama aktif sebagai seorang Pramuka Penegak/Pandega.
2.     Tujuan adanya peta perjalanan ini adalah untuk menumbuhkan sikap kedewasaan secara bertahap, dengan makin mendekatkanya dengan tujuan kepenegakan/kepandegaan seperti diuraikan dimuka.
3.     Peta perjalanan bakti Pramuka Penegak terdiri atas 4 bagian, yaitu masa tamu, masa calon, masa Penegak Bantara, masa Penegak Laksana. Sedangkan peta perjalanan bakti Pramuka Pandega terdiri dari masa calon dan masa Pandega.
4.     Visualisasi peta perjalan bakti tersebut dapat dilihat pada lampiran tulisan ini.

V.       KENDALA-KENDALA DALAM PEMBINAAN

Masih banyak kendala yang menghambat pelaksanaan pembinaan yang diharapkan. Beberapa diantaranya akan dikemukakan untuk dipertimbangkan pemecahannya :
1.     Banyak pembina dan para Penegak/Pandega tidak memahami tujuan latihan Penegak/Pandega beserta proses pembinaan yang dilakukan pada mereka.
2.     Banyak pembina yang kurang mendalami kepenegakan/kepandegaan dan pembinaanya, sehingga mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan peserta didiknya.
3.     Perubahan masa/keanggotaan di Ambalan/Racana tidak di proses sebagaimana mestinya, sehingga upacara-upacaranya pun menjadi kehilangan/kering maknanya sendiri.



4.     Pembina Pramuka sering/banyak yang tidak sesuai dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dan Sistem Among, dan menggunakan cara pembinaan organisasi lain yang berbeda palsafah dan tujuannya dengan kepramukaan.
5.     Pembina dilakukan secara massal dan kurang menumbuhkan kebanggaan dan perhatian pada perkembangan perorangan, sehingga kebanggaan menjadi Penegak/Pandega hilang.


PETA PERJALANAN PRAMUKA PENEGAK


KORPS PEMBINA
RACANA PANDEGA
MENGABDI DI MASYARAKAT



21 TAHUN





MASA PERSIAPAN

UCAPARA PELEPASAN PENEGAK


- Pencapaian T Garuda


- Pengabdian pada masyarakat


   (bina masyarakat)

PENEGAK
- Penempuhan kursus/latihan

LAKSANA
- Bakti akhir di Satuan dan Kwartir

- Penempuhan SKK


- Latihan di Ambalan/SAKA






MASA LATIHAN DAN BAKTI

UPACARA KENAIKAN TINGKA T


- Masa penantian upacara


- Masa perjalanan ketahanan diri


  (survival hike 30 km pa, 20 km pi)

PENEGAK
  Dengan menginap semalam

BANTARA
- Penugasan sebagai pendamping

- Bakti awal di Satuan dan Kwartir


   (bina satuan)


- Penempuhan SKU dan SKK


- Latihan di Ambalan/SAKA






MASA PERSIAPAN

UPACARA PELANTIKAN T BANTARA


- Malam persiapan


- Renungan jiwa

CALON
- Perjalan spiritual, 7 km pa, 5 km pi

PENEGAK
- Kewajiban dan pantangan

- Bimbingan pendamping


- Penempuhan SKU


- Latihan di Ambalan






MASA PERCOBAAN

UPACARA PENERIMAAN CALON


- Pernyataan meneruskan

TAMU
- Pengenalan dan penyesuai terhadap

AMBALAN
   Ambalan dan Adat Ambalan

- Mengikuti latihan




PENGGALANG

BUKAN PENGGALANG














PETA PERJALANAN PRAMUKA PANDEGA


KORPS PEMBINA
RACANA PANDEGA
MENGABDI DI MASYARAKAT



26 TAHUN





MASA PENGABDIAN

UCAPARA PELEPASAN PANDEGA
PENGEMBANGAN

- Pencapaian D Garuda
KEPEMIMPINAN

- Bakti di masyarakat

PANDEGA
- Bakti di Satuan dan Kwartir

- Penempuhan kursus/latihan


- Penugasan sebagai pendamping


- Penempuhan SKK


- Latihan di Racana/SAKA






MASA PERSIAPAN

UPACARA PELANTIKAN D
TAHAP AKHIR

- Malam persiapan


- Renungan Pandega


- Perjalan pengembaraan bakti

CALON
- Mengikuti KMD

PANDEGA
- Membantu Pembina di Satuan

  Siaga/Pengalang/Penegak


- Bimbingan pendamping
MASA PERSIAPAN

- Penempuhan SKU
TAHAP AWAN

- Latihan di Racana







PENEGAK

BUKAN PENEGAK
(21 Tahun)

(21-25 tahun)