Kreasi dalam Kegiatan
Aku terbiasa dengan kesendirian, bukannya aku menjauh
tetapi aku suka daam ruanganku, aku banyakmenghabiskan waktu untuk menyendiri,
tak ada masalah yang datang, ketenangan, kenyamanan dan tak perlu merepotkan orang lain. Lebih dari
yang ku bayangkan, semua itu untuk diriku sendiri dengan tujuan yang baik.
Dari kesendirianlah aku dapat hal yang beda dalam diriku
ini, terasa bebas untuk hal apa yang aku lakukan, banyak waktu untuk ku bagi
dengan diriku, dalam jiwaku merasakan kebahagiaan daripada terkumpul dengan
orang lain. Aku hanya berbagi cerita kepada diriku dan teman yang ada untuk
aku. Dalam kehidupanku ini yang ada hanya keluarga yang jauh, teman yang baik,
sehabat penuh pengertian.
Aku menganggap diriku ini sendiri selamanya, namun
kenyataan itu tidaklah benar. Banyak di sekelilingku yang mengetahui
keberadaanku, karena aku lebih suka berbagi dari pada di pendam.
Teman-temanku yang ada dalam cerita hidupku adalah yang
benama Syarif Husin, Murani, Mulyadi, Humaidi, Abdul Rauf dan Sehabat baik aku
yang bernama Muhammad Arifin.
Dari kecil aku hidup dengan keluarga Nenek dari Ibuku,
semua keluarga disekitarku mencari nafkah di benua orang lain sehingga lama
untuk kembali ke kampung halaman. Aku memiliki adik 3 bersauda dari Ayahku dan
sekarang aku memiliki adik perempuan dari Ayah tiriku.
Akulah yang paling tua dalam keluarga akudan aku juga
yang awal berusaha untuk membahagiakan keluargaku dan adik-adikku di kemudian
hari.
Aku seorang pelajar yang ingin menjadi terpelajar , dari
apa yang aku lakukan untuk tujuan hidupku, aku sering melakukannya dengan
sendiri dan juga aku meminta bantuan dari teman baikku untuk keperluanku dalam
masalah proses mengejar cita-cita aku. Jasa teman-temanku yang membantu aku
sungguh terkenang dan aku akan membalasnya suatu saat nanti walau teman-temanku
tak perlu untuk mengambil jasanya kembali dan sehabatku yang banyak membantu
dalam kehidupanku. Tanpa kalian aku tidak bisa untuk berdiri sendiri.
Saat aku ingin melanjutkan sekolah dengan kemauanku
sendiri, aku mencari uang dengan pekerjaan yang tak pantas seperti aku ini,
namun tekadku kuat dan tak berputus asa untuk bisa membeli perlengkapan sekolah
dan juga bisa membayar untuk sekolah.
Pada saat pertama memasuki sekolah yang sederajat menengah
atas, aku mengalami banyak tekanan dalam diriku, sehingga apa yang aku lakukan
tak sadarkan diri setelah terjadi. Sifatku yang kurang baik selalu saja jadi
masalah banyak orang, yang ada dalam semua masalah aku hanyalah senyuman dari
orang lain.
Banyak hal yang aku lakukan dalam kegiatan sekolahku,
bersama Syarif, kami melakukan banyak hal yang belum pernah terjalani
sebelunmya. Saat itu kalaunya keadaan susah, senang dan lainnya, kami tetap
bersama dengan sesuatu hal yang pasti.
Setelah sepulang sekolah, aku tidak langsung menuju
pulang ke rumah, melainkan aku ke rumah temanku Murani, di sana kami berkumpul
dengan taman-teman lainnya bersama Mulyadi, Humaidi, Abdul Rauf dan teman-taman
lainnya juga.
Aktifitas dari kami saat berkumpul bersama, banyak kreasi
yang belum tahu kami coba. Di waktu luang sering kali kami bermain catur,
terutama rauf, kalau ia menang maka ia berlagak seperti pemenang yang tak
terkalahkan dan tak tertandingi. Ia juga sering curhat sama kami tantang
hubungannya dengan pacarnya, yang mana pacarnya sekelas sama aku, sedangkan ia
adik kelas.
Untuk Humaidi atau di panggil maidi, ia sering kami ejek,
karena kalau ia bicara atau curhat selalu tentang dirinya sendiri dan masalah
perempuan dan ia menganggap dirinya itu seperti orang yang hebat di mata orang
lain.
Pada hadirin sekalian, inilah percakapan dari seorang
yang terhebat yang kami miliki dan yang paling langka, dari tamanku yang
bernama Maidi vs Husin Arif. Untuk teman lainnya dan aku sendiri sebagai saksi
pendengar saja. Cekidot.
Maidi :“Taulah bubuhan ikam, aku ngeni mulai SD haur
juara tarus, tapi kenapakah heto kelawasannya keni, harat kalo aku,
kadadanya kaya aku nei. Limited edition to pank”.
Arif :“Mauk ikam Mai, di karamputi ikam kada tahu jua,
mulai sebaharinya ae kam to kaya nto pina mahungang jua, limited editon jer,
kaya kam to di pasar tungging banyak di obral”.
Maidi :“Nah, kada percaya kah kam, keni gen aku banyak
di handaki binian”.
Arif : “Mun aku percaya wan ikam syirik narai jadinya
aku nei, banyak jer, hahaha (katawa
sambil makan pisang). Mun ada binian handak wan ikam bearti biniannya to pina
eror”.
Maidi :“Nah iya am (mandam muha kaya panai)”.
Para hadirin sekalian dan saksi pendengar, apakah lucu
dari saudara kita yang bernama maidi?
Serentak menjawab “ hah ja gen,,,, lucu banar,,, lumayan
culunnya”.
Dan Murani, ia
tipe pendiam, aku saja sering tak menduga kalau ia itu bisa membikin sandal
ukir dari tangannya sendiri, dari kreatifitas yang di milikinya, banyak dari
teman sekolah untuk di bikinkan dan bernilai ekonomis untuk ia sendiri. Ia juga
jago bermain gitar, sama seperti Mulyadi. Sama mereka aku juga belajar bermain
gitar. Kalau Mulyadi, sering menghabiskan dengan laptopnya, kalau ia ada maka
kami menonton flim barat dan anime terbaru dari laptopnya. Dari ia juga aku
belajar dalam membikin suatu kreasi dari laptopnya dengan berbagai aplikasi
untuk membikin kreasi yang aku tak bisa. Dari teman-temanku banyak pengetahuan
yang aku tak tahu dan tak bisa menjadi bisa, walau sering kali kreasi yang aku
bikin tak sehebat mereka.
Entah kenapa, kekosongan dalam diriku untuk mencoba
pertama kalinya menggambar tokoh anime
terkenal dengan pensil, pertama aku membikin lumayan bagus namun mereka banyak
mengomentari dari ketidak sempurnaan hasil gambarku. Lalu aku membikin lagi,
kali ini aku mencoba dengan teknik 3D walaupun 3D failed. Hasil kreasi dari
gambar, aku sering mempublikasikannya ke dunia maya. Banyak dari teman dunia
maya untuk minta di bikinkan, tapi aku menolak karena aku beralasan baru belajar
dan masih tak sempurna. Dari gambar yang aku bikin, teman-teman lainnya juga
ikutan menggambar dan hasil mereka masih kalah dari hasil gambar yang aku
bikin,,, hahaha (ketawa jahat).
Hasil gambar bikinanku pertama dan yang kedua, juga hasil dari temanku.
Banyak hal lagi yang belum aku ketahui dari kehidupan
ini, datangnya cintalah seseorang dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat di
mengerti. Selama diri kita baik, apapun yang berada di sekeliling kita tak akan
pernah mendapatkan permasalahan bahkan permusuhan.
Percaya dalam diri bahwa diri kita ini dapat
melakukannya, orang lain bisa, maka diri kita pun juga bisa.
Kunci kesuksesan di tangan kita sendiri tanpa tak sadar,
tinggal kita saja untuk menemukan pintu kesuksesan kita.