PEMANFAATAN
EKOSISTEM RAWA
OLEH ;
YULIANI
MAN NEGARA
Pemamfaatan
lahan rawa gambut di sektor pertanian
1. Untuk
pengambangan lahan gambut dalam pertanianada beberapa kendala antara
lain:tingkat kesuburan tanah rendah, pH tanah masam,kandungan unsur hara Npk
relatif rendah dan kandungan unsur Cu, Bo, Mn, dan Zn.
2. Penurunan
permukaan tanah yang besar setelah didrainase.
3. Daya
tahan rendah sehingga tanaman pohon dapat tumbang dan ,
4. Sifat
mengkerut tak balik yang dapat menurunkan daya potensi air dan membuatnya peka
erosi.
Pemanfataan
dan Konservasi Ekosistem
Untuk pembuatan saluran drainase dan
dalam perkembangan nya, pengelolaan air, peningkatan kesuburan dan
produktivitas merupakan masalah utama yang harus di atasi.
Kualitas air sungai (besar) yang membawa
muatan sidimen dari daerah belakangnya (hinterlana) beragam, sehingga kualitas
kesuburan tanah gambut juga berbeda beda. Oleh karena itu, keberhasilan
pengembangan lahan gambut di suatu wilayah tidak menjadi jaminan bahwa di
tempat lain akan berhasil pula.
Tanah
gambut yang paling potensial untuk pertanian adalah gambut dangkal (0,5-1 m)
sampai sedang (1-2 m) yang terletak pada
bagian pinggiran kubah. Wilayah ini umum nya masih merupakan gambut topogen
yang banyak bercampur dengan bahan tanah mineral. Makin tebal gambut makin
kurang potensinya untuk pertaniaan tanah gambut dalam (> 3 m) umumnya miskin
unsur hara dan sebaliknya tidak di buka atau di manfaatkan untuk pertaniaan,
karena permasalahan yang cukup berat dalam mengelola dan mempertahankan
produktivitasnya.
Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh pada
lahan gambut. Komuditas petanian yang dapat di usahakan di lahan gambut antara
lain adalah: tanaman pangan (padi, jagung, sorgum, ubi kayu, ubi jalar, talas),
tanamaan palawija dan sayuran (kedelai, kacang tanah, kacang tunggak, terong,
mentimun, kacang panjang, dan cabai), tanaman buah buahan (nanas, pisang,
nangka, jeruk, rambutan, mangga, jambu mete), tanaman perkebunan (tebu, kelapa
sawit, kelapa, kakau, kopi, cengkih, kapuk, rami, rosila, karet, sagu, serta
bambu, jagung, ubi kayu, dan talas). Tumbuh sangat baik pada tanah gambut
dengan pemupukan dan pengapuran.
Potensi
dan Kesesuaian Lahan Rawa Gambut Untuk Pertaniaan
Potensi lahan rawa gambut untuk
pengembangan pertanian di pengaruhi oleh kesuburan alami gambut dan tingkat
manejemin usaha tani yang di terapkan. Produktivitas usaha tani di lahan gambut
pada tingkat petani, dengan input rendah sampai sedang, berbeda dengan
produktivitas lahan gambut dengan tingkat manejemin tinggi yang biasanya di
terapkan oleh swasta atau perusahaan besar.
Padi
Sawah
Lahan rawa yang sesuai untuk padi sawah
adalah tanah bergambut (tebal lapisan gambut 20 - 50 cm) dan gambut dangkal
(0,5 – 1,0 m). Tanaman padi tidak sesuai pada tanah gambut sedang (1 – 2
m).Lahan rawa gambut dengan ketebalan dari 2 m tidak sesuai untuk tanaman padi,
tanaman padi tidak dapat membentuk gabah karena kahat unsur mikro, khususnya
Cu. Tanaman Palawija, Hortikultura, dan Tanaman Lahan Kering Semusim
Lahan rawa gambut yang sesuai untuk
tanaman pangan semusim (annual crops) adalah gambut dangkal dan gambut sedang
(ketebalan gambut 1 -2 m) pengelolaan air perlu di perhatikan agar air tanah
tidak turun terlalu dalam dan turun secara drastis, serta mencegah terjadinya
kekeringan. Penurunan permukaan gambut yang berlebihan dan oksidasi yang
mengandung bahan sulfidik (pirit).
Penggunaan lahan rawa pasang surut yang
bertopograpi datar untuk tanaman pangan lahan kering umum nya dengan menerapkan
“surjan”, dalam sistem ini, lahan secara bersamaan di manfaatkan untuk padi
sawah (pada tabukan) dan tanaman lahan kering (pada pematang). Tujuan utama nya
adalah untuk memanfaatkan lahan secara optimal melalui pengelolaan air yang
tepat
Pengembangan surjan memberikan keuntungan
komparatif berupa:
1.
produksi lebih stabil, terutama untuk tanaman padi
2.
pengelolaan tanah dan pemeliharaan tanaman lebih murah
3.
intensitas tanaman lebih tinggi
http://siahs5467.blogspot.com/