Selasa, November 18, 2014

Goresan Kecil yang Terukir dalam Hidupku

REMUKNYA HATI ( Anaklah jadi korban dari Broken Home)

Di lihat semua orang dengan menggunakan kacamata sebelah akan melihat diriku ini seperti anak kebiasaannya dengan keluarga yang bahagia dan apa saja yang di ingin kan bisa selayaknya orang yang pada umumnya , namun semua  itu tidak begitu kerena keluargaku penuh dengan lautan api yang mana di setiap saat akan terjadi letusan api yang sangat dahsyat yang siap mengahancurkan segalanya bila terlewati. Disetiap masalah pasti ada solusinya namun itu tidak berlaku kerena jiwa keigoesan dan mau menang sendiri  dari semua pihak keluargaku yang saat berada di rumah dan jiwa itu turun kepadaku, sifat yang tidak baik seperti suka marah, memberontak, dan membangkang terhadap orang tua kalau sedang berada dirumah. Maka dari itu agar terhindar sering kali aku tidur dan makan di luar rumah sampai-sampai aku tidur di pinggir jembatan dan bangun pada pagi hari.

Hidupku tak menentu saat ini, apa yang ku lakukan selalu tak ada yang mendukung,keinginan kecilpun tak dapat memberikannya untuk ku. Seperti aku ingin sekolah untuk melanjutkan ke SLTA/Sederajat pun itu saat pertama kali masuk tak punya uang sedikitpun untuk membeli keperluan sekolah. Kalau aku meminta kepada keluargaku tak akan berhasil walaupun aku memohon-mohon. Namun saat itu temanku membantu saya untuk membeli keperluan sekolah dengan cara utang pada temanku , setaiap hari aku datang di pagi hari ke rumah hanya untuk mengambil pakaian sekolah dan langsung berangkat ke sekolah dengan menggunakan alat transfortasi air yang ada di daerahku. Apa yang saat ini ku jalani terasa memberatkan kehidupan teman-teman di sekelilingku menurut aku dan sehingga akupun mengambil keputusan untuk mengakhiri tidak sekolah lagi. Sesampainya aku absen 2 minggu lamanya dan kembali lagi untuk sekolah, memang sulit masalah yang ku hadapi namun itu ku lalui dengan pasti walaupun sedikit menyimpang.

Sejak aku kecil bukan kebahagian yang aku rasakan tapi kesedihan, aku tak pernah diberi kesempatan memilih apa yang aku inginkan dalam hidupku. Tak pernah bisa melakukan apa yang aku inginkan karena tak pernah ada perlindungan. Aku tak pernah ingin perlindungan karena ku yakin ku bisa menjaga diriku sendiri.
Apa yang ku lakukan saat ini aku butuh seseorang untuk mengasihi aku selayaknya anak menginginkan keluarga yang utuh,dan semua itu berawal pada :

       1.    Perceraian ke dua Orang Tuaku

Saat itu aku masih kelas 7 duduk di SLTP/Sederajat tak tau urusan dengan kedua orang tuaku kerena pada saat itu adalah dunia aku mengenal luasnya dunia ini bersama teman-temanku, setiap hari aku menjelajah ke hutan untuk menuju ke sungai  sehingga aku bersama lainnya bisa mandi dan juga mencari buah-buahan. Waktu itu ayahku jarang pulang dan kadang-kadang kalau datang bisa 1 bulan lamanya. Aku pulang dari hutan untuk langsung kerumah,apa yang ku temukan di muka pintu adalah surat dari ayahku untuk ibuku. Surat itu aku simpan untuk menunggu ibuku pulang dari pekerjaannya, pada sore hari ibuku pun pulang ke rumah setelah itu aku mengasih surat yang di simpan tadi  kepada ibuku,lalu ibuku pun langsung membuka isi suratnya dan membaca isi dari surat itu.

Ternyata dan Ternyata isi dari surat itu adalah  SURAT CERAI . tak ku sangka seorang lelaki yang aku kagumi dan yang ku teladani begitu kejamnya terhadap ibuku, namun tidak hanya itu saja masih banyak lagi ayahku yang menyakiti hati ibuku, Pada saat itu Ibuku dalam keadaan hamil yang akan lahir kedunia, ayahku tak ada kabar dan tak ada di samping ibuku untuk melihat kelahiran adik laki-laki yang akan menjadi adik ke 3 dari ayahku. Sungguh teganya ayahku itu melakukan yang tak pernah ku mengerti pada saat itu. Andaikan saja bisa di bilang Ayah kandung ku itu adalah mantan ayah tetapi tak ada kata mantan ayah hanya saja mantan suami dari ibuku.

  1. Kenakalan
Entah dari mana awalnya aku seperti anak yang lainnya, yang mana aku sibuk bermain dan bermain dalam dunia ku saat itu, kadang kala dalam permainan sepak bola, bulu tangkis, tenis meja,dll. Di setiap aku tampil akan membuahkan percikan api diantara lawan yang ku hadapi. Dan semenjak aku awal  tahu ibu dan ayahku telah bercerai akupun tak tau dalam diriku ada yang sesuatu perubahan drastic pada diriku, saat aku mulai berpikir tak karuan apa yang hal pertama dalam situasi kehidupanku akupun mulai mencoba minuman yang tidak menyehatkan, kerena ajakan teman dengan iming-iming bila aku minta sesuatu selalu diberi dengan syarat aku menemani temanku apa yang dia lakukan. Setiap hati pada malam hari aku berkumpul dengan banyak teman dengan 2 botol minuman akupun terbawa suasana yang membuatku happy dan akupun tak sadarkan diri begitu meriahnya pesta yang di adakan oleh teman-temanku itu. Setiap kali aku berbuat yang tak baik agar di perhatikan oleh orang lain agar tahu perasaanku seperti apa dan apa yang ku lakukan membuat orang lain menghawatirkan keadaanku,namun perhatian itu bentuknya tidak seperti yang aku inginkan melainkan hanya ejekan yang tersirat dalam kata-kat,  akan tetapi perasaanku pada saat itu merasa bangga saking polosnya fikiranku.  Dalam waktu sekolah selalu pergi ke tempat yang tak pernah dilalui orang lain, dengan teman-teman lainnya aku di berikan sebilah rokok, pada saat itu aku tidak bisa merokok dan sekali aku mencoba pertama kali aku batuk, hisapan setrusnya pikiranku dan perasaanku terhadap rokok bias membuat hatiku tanang.

Mengapa hanya itu yang ada saat keluarga ku hancur, saat hidupku dihancurkan dengan mudahnya, mengapa aku selalu melawan ketika Ibu berkata jangan ketika Ayah melarangku, mengapa tak ada satu orangpun didunia ini yang aku patuhi, saat aku dengan beraninya menantang untuk dibunuh. Pertanyaan yang sangat mudah untuk aku jawab, mungkin semua orang yang bernasib sama sepertiku akan dengan mudah menjawab pertanyaan ini karena AKU INGIN DIPERHATIKAN jawaban yang simpel namun bagi kalian yang mengerti akan penuh dengan arti.

Alasan yang kuat mengapa aku hanya ingin melanggar peraturan, hanya ingin memntingkan diriku sendiri. Sadarkah Ayah Ibu selama 18 tahun kalian tak pernah memberikanku kasih sayang yang cukup, memberikan perhatian yang dalam, bahkan kalian tak pernah tahu apa yang aku lakukan didalam kamarku sendiri. Saat aku menyakiti diriku dengan tangisan yang aku buat – buat karena tak ada tempat untukku berbagi. Saat aku memaksakan diri tertawa dengan melakukan perbuatan konyol hanya untuk menarik perhatian.

Saat Guruku marah – marah dan aku malah bahagia karena berhasil menarik perhatian mereka. Aku tak tahu kenapa aku bahagia ketika di hukum, mereka tak pernah tahu betapa aku menikmati hukuman yang mereka berikan karena bagiku hukuman itu adalah bentuk perhatian mereka kepadaku. Aku senang ketika teriakan itu mengarah kepadaku. Ketika semua yang aku lakukan diperhatikan oleh banyak orang. Hanya itu yang ku inginkan.



     3.   Ayah dan Ibu

Ayah, Ibu mengapa kalian bersatu bila hanya akan menyakitiku. Ayah, Ibu aku tak pernah berharap dilahirkan ke Dunia ini. Aku tahu Ibu menyesal telah melahirkanku. Dan ayah tak pernah berharap aku ada. Kata – katamu masih jelas ditelingaku Bu saat kamu mengatakan seharusnya kamu tak pernah mengharapkan aku bersamamu karena ayah telah menyakitimu.
Aku mengerti Ayah, Ibu aku memang pantas disalahkan bahkan oleh kesalahan yang akupun tak tahu salahku apa dalam kejadian ini. Aku mengerti aku memang tak pernah diinginkan. Ayah, Ibu aku memang terbiasa berdiri sendiri.Aku terbiasa hanya menyimpan apa yang aku rasakan untuk diriku sendiri bukan untuk ku bagi kepada orang lain. Ayah Ibu kalian tahu saat aku pertama merasakan jatuh cinta, rasanya bahagia yaa Bu, Yah namun aku tak pernah bisa membagi ceritaku dengan kalian. Owh, iyaa aku juga pernah melihat temanku jalan – jalan dengan kedua orang tuanya. Aku ingin kita seperti itu Bu, Yah. Ku lihat juga saat temanku itu begitu akrabnya dengan kedua orang tuanya, jika berkumpul bersama aka nada suatu keutuhan hidup yang ku damba-dambakan Bu, Yah.

Tapi aku sadar bahkan kehadirankupun  tak pernah kalian inginkan, aku pun tak ingin dilahirkan. Kadang aku iri saat teman – temanku bercerita tentang keakrabannya dengan salah satu dari orang tuanya, saat mereka berbagi cerita dengan kedua orang tuanya. Sedangkan aku, aku tak pernah berbagi cerita dengan Ibu apalagi Ayahku. Saat berada di sekolah dari hati kecilku aku ingin di marahi kerena akan rindu sosok seorang ayah yang dulu, aku ingin siapapun yang bias mengerti perasaanku untuk dapat membagi cerita hidup namun kerena tingkahku sangatlah besar jadi tak ada yang mau. Apapun yang terjadi padaku akan ku lakukan jika bersama yang ku kagumi itu bias membuatku menjadi lebih baik sebagai pengganti didikan seorang ayah.


            4          Kehadiran Ayah Tiri

Sejahat-jahatnya seorang Ayah adalah Ayah Tiri. Untuk ayah tiriku padahalnya aku sudah lama tabiat dan kebiasaanya seperti apa, yaitu lebih parah pada ayah kandungku yang mana ayah tiriku jika datang ke rumah selalu membawa luka terhadap ibu ku, dari hasil jerih payah ibu untuk membelikan perhiasn dari emas untuk adik perempuan kecilku selalu lenyap sekejap, yang mana ayah tiriku inilah penyababnya. Ayah tiriku datang dalam keadaan mabok bekas mengunsumsi obat-obatan mengambil perhiasan dari tubuh adik kecilku. Dari hasil rampasan itu di gunakan untuk di jadikan modal judi di kampungnya. Berat rasanya aku mengalami Broken Home. Namun aku selalu berjuang walau tingkah lakuku sedikit nakal kerena aku ingin ada di dalam pikiran seseorang untuk aku dan apa mauku sebenarnya….

            5          Patah Hati pertama kalinya
Hanya sabar untuk menerimanya, kerna ku tahu. Apa yang ku lakukan dan apa keputusan dirinya adalah suatu tindakan yang baik untuk kedepannya agar saling mengetahui sifat-sifat seseorang untuk di jadikan pendamping hidup untuk selamanya. Karena patah hati mengajariku satu hal: cinta tak pernah salah memilih tempat dimana dia harus berada.

HANYA DALAM KATA-KATA YANG DAPAT KU JADIKAN MOTIVASI HIDUPKU.

Ø  Kamu yg mengajariku akan indahnya jatuh cinta. Kamu pula yg mengajariku betapa sakitnya patah hati.
Ø  Terimah kasih barisan para mantan,kau telah mengajariku terlatih patah hati
Ø  Lebih baik merelakan dia meninggalkan aku, daripada mendapatkan cinta yang palsu.
Ø  Kau telah menjadi miliknya , tak sepantasnya ku rebut kau darinya , biarlah ini menjadi kisah cintaku.
Ø  Ketulusan cinta hanya dapat dirasakan mereka yang benar-benar mempunyai hati tulus dalam cinta.
Ø  Aku mencoba ikhlas dari suatu kehilangan dan tersenyum dari suatu kesakitan.
Ø  Melupakan seseorang yang telah memberimu banyak kenangan indah adalah hal yang sangat suit. Tapi jika itu yang terbaik, relakanlah.
Ø  Ikhlas bukanlah pasrah menerima, tapi ikhlas adalah kekuatan besar untuk terus berusaha agar mendapat yang lebih baik.
Ø  Hanya karena ingin move on, bukan berarti kamu bisa menerima orang baru dihatimu tanpa mengenal terlebih dahulu. Kenali sebelum main hati.
Ø  Agar tak terluka, jangan terburu-buru ketika menentukan pilihan hati. Karena jika hati terluka, mungkin akan sembuh dalam waktu yang lama.
Ø  Tak akan bisa diulang waktu yang telah berlalu. Biarkan ia menghilang dan bersiaplah untuk sesuatu yang baru.
Ø  Ketika kamu bertemu seseorang yang pernah meninggalkanmu, berterima-kasihlah. Karena dia, kamu menemukan cintamu saat ini.
Ø  Jangan selalu tergantung pada orang lain. Itu hanya membuatmu lemah. Yakinlah, kamu lebih kuat dari yg kamu bayangkan
Ø  Menjadi cinta pertama seseorang adalah sesuatu yg indah, namun tak ada yang lebih sempurna jika kamu menjadi cinta terakhirnya.
Ø  Tak salah jika kamu mencuri hati. Yang salah adalah membuang hati yang telah kamu curi itu...!!