Kamis, Februari 19, 2015

CINTA KRETIS (Chapter 2)

Kreasi dalam Kegiatan

Aku terbiasa dengan kesendirian, bukannya aku menjauh tetapi aku suka daam ruanganku, aku banyakmenghabiskan waktu untuk menyendiri, tak ada masalah yang datang, ketenangan, kenyamanan dan  tak perlu merepotkan orang lain. Lebih dari yang ku bayangkan, semua itu untuk diriku sendiri dengan tujuan yang baik.
Dari kesendirianlah aku dapat hal yang beda dalam diriku ini, terasa bebas untuk hal apa yang aku lakukan, banyak waktu untuk ku bagi dengan diriku, dalam jiwaku merasakan kebahagiaan daripada terkumpul dengan orang lain. Aku hanya berbagi cerita kepada diriku dan teman yang ada untuk aku. Dalam kehidupanku ini yang ada hanya keluarga yang jauh, teman yang baik, sehabat penuh pengertian.
Aku menganggap diriku ini sendiri selamanya, namun kenyataan itu tidaklah benar. Banyak di sekelilingku yang mengetahui keberadaanku, karena aku lebih suka berbagi dari pada di pendam.
Teman-temanku yang ada dalam cerita hidupku adalah yang benama Syarif Husin, Murani, Mulyadi, Humaidi, Abdul Rauf dan Sehabat baik aku yang bernama Muhammad Arifin.
Dari kecil aku hidup dengan keluarga Nenek dari Ibuku, semua keluarga disekitarku mencari nafkah di benua orang lain sehingga lama untuk kembali ke kampung halaman. Aku memiliki adik 3 bersauda dari Ayahku dan sekarang aku memiliki adik perempuan dari Ayah tiriku.
Akulah yang paling tua dalam keluarga akudan aku juga yang awal berusaha untuk membahagiakan keluargaku dan adik-adikku di kemudian hari.

Aku seorang pelajar yang ingin menjadi terpelajar , dari apa yang aku lakukan untuk tujuan hidupku, aku sering melakukannya dengan sendiri dan juga aku meminta bantuan dari teman baikku untuk keperluanku dalam masalah proses mengejar cita-cita aku. Jasa teman-temanku yang membantu aku sungguh terkenang dan aku akan membalasnya suatu saat nanti walau teman-temanku tak perlu untuk mengambil jasanya kembali dan sehabatku yang banyak membantu dalam kehidupanku. Tanpa kalian aku tidak bisa untuk berdiri sendiri.
Saat aku ingin melanjutkan sekolah dengan kemauanku sendiri, aku mencari uang dengan pekerjaan yang tak pantas seperti aku ini, namun tekadku kuat dan tak berputus asa untuk bisa membeli perlengkapan sekolah dan juga bisa membayar untuk sekolah.
Pada saat pertama memasuki sekolah yang sederajat menengah atas, aku mengalami banyak tekanan dalam diriku, sehingga apa yang aku lakukan tak sadarkan diri setelah terjadi. Sifatku yang kurang baik selalu saja jadi masalah banyak orang, yang ada dalam semua masalah aku hanyalah senyuman dari orang lain.
Banyak hal yang aku lakukan dalam kegiatan sekolahku, bersama Syarif, kami melakukan banyak hal yang belum pernah terjalani sebelunmya. Saat itu kalaunya keadaan susah, senang dan lainnya, kami tetap bersama dengan sesuatu hal yang pasti.
Setelah sepulang sekolah, aku tidak langsung menuju pulang ke rumah, melainkan aku ke rumah temanku Murani, di sana kami berkumpul dengan taman-teman lainnya bersama Mulyadi, Humaidi, Abdul Rauf dan teman-taman lainnya juga.
Aktifitas dari kami saat berkumpul bersama, banyak kreasi yang belum tahu kami coba. Di waktu luang sering kali kami bermain catur, terutama rauf, kalau ia menang maka ia berlagak seperti pemenang yang tak terkalahkan dan tak tertandingi. Ia juga sering curhat sama kami tantang hubungannya dengan pacarnya, yang mana pacarnya sekelas sama aku, sedangkan ia adik kelas.
Untuk Humaidi atau di panggil maidi, ia sering kami ejek, karena kalau ia bicara atau curhat selalu tentang dirinya sendiri dan masalah perempuan dan ia menganggap dirinya itu seperti orang yang hebat di mata orang lain.
Pada hadirin sekalian, inilah percakapan dari seorang yang terhebat yang kami miliki dan yang paling langka, dari tamanku yang bernama Maidi vs Husin Arif. Untuk teman lainnya dan aku sendiri sebagai saksi pendengar saja. Cekidot.
Maidi :“Taulah bubuhan ikam, aku ngeni mulai SD haur juara tarus, tapi kenapakah heto kelawasannya keni, harat kalo aku, kadadanya kaya aku nei. Limited edition to pank”.
Arif :“Mauk ikam Mai, di karamputi ikam kada tahu jua, mulai sebaharinya ae kam to kaya nto pina mahungang jua, limited editon jer, kaya kam to di pasar tungging banyak di obral”.
Maidi :“Nah, kada percaya kah kam, keni gen aku banyak di handaki binian”.
Arif : “Mun aku percaya wan ikam syirik narai jadinya aku nei,  banyak jer, hahaha (katawa sambil makan pisang). Mun ada binian handak wan ikam bearti biniannya to pina eror”.
Maidi :“Nah iya am (mandam muha kaya panai)”.
Para hadirin sekalian dan saksi pendengar, apakah lucu dari saudara kita yang bernama maidi?
Serentak menjawab “ hah ja gen,,,, lucu banar,,, lumayan culunnya”.
 Dan Murani, ia tipe pendiam, aku saja sering tak menduga kalau ia itu bisa membikin sandal ukir dari tangannya sendiri, dari kreatifitas yang di milikinya, banyak dari teman sekolah untuk di bikinkan dan bernilai ekonomis untuk ia sendiri. Ia juga jago bermain gitar, sama seperti Mulyadi. Sama mereka aku juga belajar bermain gitar. Kalau Mulyadi, sering menghabiskan dengan laptopnya, kalau ia ada maka kami menonton flim barat dan anime terbaru dari laptopnya. Dari ia juga aku belajar dalam membikin suatu kreasi dari laptopnya dengan berbagai aplikasi untuk membikin kreasi yang aku tak bisa. Dari teman-temanku banyak pengetahuan yang aku tak tahu dan tak bisa menjadi bisa, walau sering kali kreasi yang aku bikin tak sehebat mereka.
Entah kenapa, kekosongan dalam diriku untuk mencoba pertama kalinya menggambar  tokoh anime terkenal dengan pensil, pertama aku membikin lumayan bagus namun mereka banyak mengomentari dari ketidak sempurnaan hasil gambarku. Lalu aku membikin lagi, kali ini aku mencoba dengan teknik 3D walaupun 3D failed. Hasil kreasi dari gambar, aku sering mempublikasikannya ke dunia maya. Banyak dari teman dunia maya untuk minta di bikinkan, tapi aku menolak karena aku beralasan baru belajar dan masih tak sempurna. Dari gambar yang aku bikin, teman-teman lainnya juga ikutan menggambar dan hasil mereka masih kalah dari hasil gambar yang aku bikin,,, hahaha (ketawa jahat).


 

Hasil gambar bikinanku pertama dan yang kedua, juga hasil dari temanku.

Banyak hal lagi yang belum aku ketahui dari kehidupan ini, datangnya cintalah seseorang dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat di mengerti. Selama diri kita baik, apapun yang berada di sekeliling kita tak akan pernah mendapatkan permasalahan bahkan permusuhan.
Percaya dalam diri bahwa diri kita ini dapat melakukannya, orang lain bisa, maka diri kita pun juga bisa.
Kunci kesuksesan di tangan kita sendiri tanpa tak sadar, tinggal kita saja untuk menemukan pintu kesuksesan kita.